Suka menghabiskan waktu di bioskop untuk menyaksikan film favorit kamu? Hal https://www.restaurantesantaclara.com/ itu memang menyenangkan, terlebih film yang kamu tonton sarat akan adegan fantastis dengan teknologi CGI. Sudah tahu tentang CGI? CGI adalah sebuah efek khusus yang berasal dari teknik pencitraan secara 3D yang diproses oleh komputer di media tertentu. CGI juga kerap disebut dengan istilah Special Effect (SFX).
Di Indonesia sendiri, perkembangan industri perfilman dan multimedia semakin meningkat di setiap tahunnya. Dalam industri perfilman, berbagai genre film diciptakan sesuai dengan segmentasi dan target pasar masyarakat Indonesia. Di sisi lain, industri multimedia mengalami dampak kenaikan yang sangat pesat. Hal itu karena imbas dari meningkatnya peluang pemasaran dari sisi digital yang dipelopori oleh jasa film on demand seperti Netflix, Disney Hotstar, Amazon TV, HBO Go, YouTube Premium, Apple TV, Genflix, Mola, Vision+, dan lain-lain.
Tidak dapat dipungkiri, meningkatnya minat masyarakat menonton layanan media on demand atau streaming karena kebijakan Pemerintah untuk di rumah saja dan menjaga jarak pada saat pandemic Covid-19 masih merajalela. Namun, kebiasaan itu mulai berlanjut hingga covid mulai reda dan menjadi suatu budaya baru untuk duduk manis di rumah sambal menonton film kegemaran.
Pada saat menonton film dengan spesial efek yang keren dan membuat kamu betah berlama-lama di kursi empuk bioskop atau di rumah sambal rebahan, tentu saja kamu tidak akan melupakan adegan-adegan favorit yang ditampilkan dalam visual menakjubkan dan tidak terbayangkan sebelumnya.
Namu, pernahkah kamu bertanya apa sih, rahasia di balik efek memukau adegan-adegan dalam film tersebut? Semua adegan favoritmu itu, dapat terjadi berkat apa yang dinamakan teknologi CGI. Nah, apa kamu sudah tahu atau masih bingung tentang CGI itu apa dan bagaimana cara kerjanya? Langsung saja simak yuk, penjelasannya berikut ini!
CGI Adalah?
CGI merupakan +sebuah teknologi canggih yang berfungsi untuk memanipulasi gambar/video, sehingga menjadi tampak lebih nyata. Teknologi CGI adalah sebuah proses untuk menghasilkan gambar animasi tiga dimensi yang secara keseluruhan menggunakan bantuan komputer grafis.
Teknologi Computer Generated Imagery (CGI) adalah sebuah proses pembuatan konten visual diam atau animasi dengan menggunakan perangkat lunak komputer. CGI sering mengacu kepada bentuk grafis komputer tiga dimensi yang digunakan untuk membuat berbagai macam karakter, adegan, dan efek khusus di dalam industri film, televisi, dan game. Teknologi ini juga sering digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari periklanan, arsitektur, teknik, realitas virtual, dan bahkan seni.
Manfaat Teknologi CGI Dalam Film
CGI banyak digunakan, karena sering dianggap lebih murah biaya pembuatannya dibandingkan dengan membuat metode fisik. CGI akan digunakan dalam sebuah produksi film untuk berbagai keperluan seperti :
- Mengakali pembuatan sebuah set rumit ( set perkotaan, set pedesaan, dll).
- Mengurangi perekrutan figuran (untuk adegan kerumunan seperti perang, dll).
- Mengurangi dampak bahaya keamanan suatu adegan (ledakan, tabrakan, adegan jatuh, dll).
Teknologi CGI juga tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan apa yang disebut dengan teknik green screen. Teknik green screen ini merupakan sebuah media untuk mendukung proses pembuatan adegan yang menggunakan teknologi CGI.
Bagaimana Cara Kerja CGI
Salah satu hal yang menarik dari keseluruhan proses produksi sebuah film adalah pembuatan efek CGI atau SFX. Rahasia di balik layar pembuatan film favorit kamu tentunya menjadi sesuatu yang sayang untuk dilewatkan. Kamu dapat melihat bagaimana proses pembuatan karakter, background lingkungan, dan efek khusus, serta elemen-elemen pendukung lainnya.
Sebenarnya kunci utama teknologi CGI sehingga dapat menghasilkan tampilan visual yang sangat keren adalah terletak pada integrasi gambar komputer grafis dengan lokasi dan objek dari dunia nyata. Pencampuran kedua elemen inilah, yang kemudian mampu menghasilkan gambar luar biasa yang kamu saksikan di layar kaca.
Pembuatan CGI sendiri, dilakukan melalui beberapa tahap yang diawali dengan proses pembentukan bentuk grafis dasar dalam komputer, yang nantinya akan digunakan sebagai bahan visual utama. Kemudian setelah itu, gambar-gambar yang telah dibuat akan ditambahkan efek-efek khusus supaya dapat terlihat lebih nyata.
Elemen-elemen di dalam gambar seperti lighting, tekstur, dan warna, akan dikerjakan satu persatu demi untuk menambahkan detail yang diperlukan. Detail inilah yang nantinya akan membuat tampilan CGI menjadi lebih realistis dan tidak tampak seperti gambar buatan. Luar biasanya, semua proses ini dikerjakan secara frame-by-frame lho!
Baca Juga : E-Cigarette, Racun Yang Berbalut Teknologi
Di dalam pembuatan CGI, biasanya dapat dilakukan secara bervariasi antara satu film dan film lainnya, tergantung kepada kompleksitas dan jenis FX yang diinginkan. Semakin detail dan nyata visual yang ingin ditampilkan, maka semakin rumit pula di dalam proses pembuatannya.
Di dalam mewujudkan sebuah film yang memang membutuhkan banyak adegan dengan pemanfaatan teknologi spesial efek, maka akan ditangani oleh departemen tersendiri yang terdiri dari para desainer, dan para animator handal serta seorang supervisor sebagai pengawas produksinya.
Penggunaan Teknologi CGI di Perfilman Indonesia
Teknologi CGI lebih sering diterapkan untuk pembuatan produksi film, acara televisi, dan iklan. Penggunaan komputerisasi gambar di dunia perfilman sebenarnya telah dimulai sejak film Westworld. Film yang dibuat pada tahun 1973 tersebut, telah memanfaatkan animasi Dua Dimensi. Tiga tahun berselang kemudian, film berjudul Future World di tahun 1976 hadir sebagai film dengan efek tiga dimensi untuk pertama kalinya.
Namun, teknologi ini baru populer setelah kemunculan film The Abyss pada tahun 1989. Film garapan sutradara James Cameron ini sukses memboyong piala Oscar untuk kategori “Best Visual Effect.” Efek visual di film “The Abyss” dikerjakan oleh rumah produksi Industrial Light and Magic milik George Lucas, sutradara film “Star Wars”.
Di industri perfilman Indonesia sendiri, penggunaan teknologi CGI telah dimulai sejak tahun 1990-an. Pada masa itu, CGI hanya untuk digunakan sebatas membuat opening title saja. Kemudian CGI mulai merambah iklan demi kebutuhan motion logo. Sedangkan pada tahun 1994, penggunaan teknologi CGI mulai diterapkan ketika teknik animasi semakin populer. Di tahun 2002, beberapa perusahaan penyedia fasilitas teknologi CGI mulai bermunculan, seiring tingginya kebutuhan akan teknologi tersebut.
Penggunaan teknologi CGI ini, sangat membantu sutradara, kru produksi film, serta aktor sebab meringankan proses syuting. Dengan CGI, sebuah proses syuting akan dapat dilakukan di dalam studio dengan menambahkan media green screen, tanpa mendatangi lokasi aslinya. Teknologi ini juga dapat mengurangi adegan berbahaya yang mungkin dapat menyebabkan aktor ataupun kru produksi film mengalami cedera.
Teknologi CGI memiliki andil yang cukup besar dalam menentukan sukses tidaknya sebuah film. Meskipun bukanlah menjadi jaminan sebuah film dengan menggunakan teknologi CGI di dalamnya mampu sukses di pasaran. Kembali lagi jika sukses tidaknya sebuah film ditentukan oleh banyak faktor. Bukan hanya oleh CGI saja.
Di dalam penggunaannya untuk sebuah film animasi, menggunakan rekayasa komputer CGI mampu menghasilkan pencitraan efek tiga dimensi yang menyerupai aslinya. Perbandingan waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan suatu adegan di film antara menggunakan CGI dibanding tanpa CGI ternyata cukup berbeda secara signifikan. Syuting menggunakan teknologi CGI lebih menghemat waktu dan biaya, meski dana yang dibutuhkan untuk membuat teknologi ini juga tidaklah kecil.
Tertarik Menggunakan CGI?
Demikianlah tadi informasi mengenai teknologi CGI yang mampu membuat suatu adegan di dalam film menjadi lebih memukau. Jika kamu tertarik mendalami teknologi CGI atau ingin berkarier di industri perfilman, kamu dapat mengambil sekolah atau perkuliahan yang memiliki jurusan film yang nantinya akan dapat membantu kamu mengasah bakat dan memberikan kesempatan luas untuk meraih karier gemilang di bidang perfilman dan multimedia.
Contents