International Data Corporation (IDC) melaporkan pasar smartphone piawai di Indonesia tumbuh tajam sebesar 27,4% year-over-year (YoY) dan 11,5% quarter-over-quarter (QoQ) menjadi 10 juta unit pada kuartal pertama 2024 (Q1 2024).
Sejumlah vendor smartphone tercatat cakap mengapalkan smartphone dalam jumlah besar untuk memanfaatkan peristiwa bulan suci Ramadan.
Setelah pengapalan yang rendah selama sebagian kuartal, sejumlah vendor sudah menambah persediaan di sebagian channel penjualan, sehingga meraih pertumbuhan yang signifikan pada Q1 2024.
“Vendor akan mencoba melanjutkan momentum ini, lewat perluasan channel penjualan, pemangkasan slot gacor server jepang harga, dan menggandakan taktik pemasaran, sambil menghadapi tantangan eksternal seperti peningkatan tarif produksi dan material, melemahnya skor tukar rupiah, dan situasi geopolitik yang tak menentu di tingkat global,” kata Analis Riset IDC Indonesia, Vanessa Aurelia, dikutip Jumat (17/5/2024).
Berkaitan pangsa pasar smartphone Indonesia pada Q1 2024, IDC melaporkan bahwa Oppo menduduki posisi pertama dengan pangsa pasar 19,9%.
Lalu disusul Samsung di posisi kedua dengan pangsa pasar 17,3%, Transsion (Tecno, Infinix, Itel) di posisi ketiga 16,1%, Vivo (posisi keempat) 15,8%, dan Xiaomi (posisi kelima) 15,6 persen.
Penjualan Telpon di Atas Rp 9 Jutaan Naik Kencang
Telpon dengan harga lebih tinggi pada segmen di atas USD 600 (di atas Rp 10 jutaan) terus tumbuh secara signifikan pada Q1 2024 sebesar 12,8% YoY, dipimpin oleh Apple.
Lalu segmen kelas menengah dengan harga USD 200 < USD 600 (jangka harga Rp 3 juta – Rp 9 jutaan) memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 73,4% YoY, seiring dengan pertumbuhan tajam Apple, Samsung, vivo, dan Xiaomi di segmen harga ini.
Sementara segmen kelas bawah dengan harga <US$200 (di bawah Rp 3 jutaan) juga tumbuh sebesar 17,8%, dipimpin oleh Transsion.
Harga jual rata-rata (ASP) relatif stabil karena tumbuh 1,6% YoY, menempuh USD 215 (Rp 3,5 jutaan) di Q1 2024.