Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior https://pixibu.com/ Haiat terhadap Rabu, 14 Februari 2024, mengungkapkan kekecewaan gara-gara Afrika Selatan terus mewakili keperluan grup militan Palestina Hamas dan berusaha menyangkal hak dasar Israel untuk membela diri.
“Afrika Selatan terus mewakili keperluan Hamas dan berusaha menyangkal hak dasar Israel untuk membela diri dan membela warganya,” kata Haiat melalui tempat sosial X Pernyataan berikut berkunjung sesudah Afrika Selatan meminta Mahkamah Internasional (ICJ) pada Selasa, 13 Februari 2024, supaya perhitungkan apakah rencana Israel melaksanakan invasi darat di Rafah membutuhkan tindakan darurat tambahan untuk melindungi hak-hak warga Palestina.
Rencana invasi darat ini udah diumumkan secara formal oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap Rabu, 14 Februari 2024, yang dipastikan bisa mengancam keselamatan para pengungsi internal Gaza di sana.
“Kami dapat berjuang hingga kemenangan penuh dan ini termasuk tindakan yang kuat di Rafah juga, sesudah kita mengizinkan masyarakat sipil meninggalkan zona pertempuran,” kata Netanyahu melalui akun Telegram-nya. Afrika Selatan merujuk terhadap perintah ICJ untuk tindakan kala yang dibacakan Januari 2024 didalam kasus melawan Israel mengenai tuduhan genosida di Gaza. ICJ pada lain memerintahkan Israel menghambat dilakukannya genosida di Gaza, melindungi warga sipil Gaza dan mengimbuhkan kepada mereka sarana dasar dan juga bantuan kemanusiaan yang penting.
“Dalam permohonan yang diajukan ke ICJ terhadap 12 Februari 2024, pemerintah Afrika Selatan menyebutkan pihaknya terlalu prihatin serangan militer yang belum dulu berjalan pada mulanya terhadap Rafah, layaknya yang diumumkan Israel, udah sebabkan dan dapat sebabkan pembunuhan, kerusakan dan kehancuran didalam skala besar,” demikian info Afrika Selatan didalam pernyataannya ke ICJ. “Ini merupakan pelanggaran serius dan tidak bisa diperbaiki, baik terhadap Konvensi Genosida maupun Perintah Pengadilan tertanggal 26 Januari,” demikian isikan pengakuan tersebut.
Israel pada mulanya mengklaim berkomitmen menegakkan hukum internasional, termasuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan dan menghambat kerugian terhadap warga sipil tak bersalah. “Sementara Hamas bersembunyi di balik warga sipil di Jalur Gaza dan menyandera 134 orang,” tulis Haiat. “Pengajuan Afrika Selatan yang tidak berdasar secara hukum dan faktual perlihatkan sekali ulang mereka adalah cabang hukum organisasi teroris Hamas,” ujar Haiat